Metode Pembelajaran Untuk Kurikulum Merdeka
Metode Pembelajaran Kurikulum Merdeka di SD Islam Sabilil Huda Candi
Pendahuluan
Kurikulum Merdeka hadir sebagai jawaban atas tantangan pendidikan abad ke-21 yang menekankan pembelajaran bermakna, berpusat pada peserta didik, dan memberi ruang bagi kreativitas serta kemandirian. SD Islam Sabilil Huda Candi menjadi salah satu satuan pendidikan yang aktif mengimplementasikan Kurikulum Merdeka dengan pendekatan yang menyesuaikan karakter, potensi, dan kebutuhan peserta didik.
Landasan dan Tujuan
Sebagai sekolah Islam yang menjunjung tinggi nilai-nilai keislaman, keilmuan, dan akhlakul karimah, SD Islam Sabilil Huda Candi memadukan prinsip Kurikulum Merdeka dengan visi sekolah, yaitu “Mewujudkan generasi islami, cerdas, berprestasi dan berakhlak mulia.”
Tujuan penerapan Kurikulum Merdeka di sekolah ini adalah:
-
Mendorong peserta didik aktif membangun pengetahuannya sendiri.
-
Menumbuhkan karakter religius, mandiri, dan gotong royong.
-
Mengembangkan kompetensi literasi, numerasi, dan digital.
-
Mengintegrasikan nilai-nilai keislaman dalam setiap kegiatan pembelajaran.
Metode Pembelajaran yang Diterapkan
Dalam pelaksanaan Kurikulum Merdeka, guru-guru di SD Islam Sabilil Huda Candi menggunakan berbagai metode pembelajaran inovatif yang menekankan pada student centered learning, di antaranya:
-
Project Based Learning (PjBL)
Siswa belajar melalui proyek yang kontekstual, seperti proyek peduli lingkungan sekolah, kewirausahaan sederhana, hingga pembuatan karya seni islami. Melalui proyek ini, siswa tidak hanya memahami materi, tetapi juga belajar kolaborasi, tanggung jawab, dan kreativitas. -
Discovery Learning
Guru berperan sebagai fasilitator yang menuntun siswa untuk menemukan konsep sendiri melalui pengamatan, percobaan, dan diskusi. Contohnya dalam mata pelajaran IPAS, siswa melakukan eksperimen sederhana tentang air dan udara. -
Problem Based Learning (PBL)
Pembelajaran dimulai dari sebuah permasalahan nyata. Misalnya, bagaimana cara menjaga kebersihan masjid sekolah atau mengelola sampah di kantin. Siswa dilatih berpikir kritis, mencari solusi, dan mempresentasikan hasilnya. -
Blended Learning dan Pemanfaatan Teknologi
Sekolah juga memanfaatkan perangkat digital dalam proses pembelajaran, baik untuk kegiatan literasi digital maupun evaluasi berbasis aplikasi. Hal ini mendukung siswa menjadi melek teknologi dan siap menghadapi era digital. -
Pembelajaran Berdiferensiasi
Guru menyesuaikan cara mengajar berdasarkan gaya belajar, minat, dan kemampuan siswa. Dengan demikian, setiap anak mendapatkan kesempatan untuk berkembang sesuai potensinya masing-masing.
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rahmatan Lil ‘Alamin
Salah satu ciri khas penerapan Kurikulum Merdeka di SD Islam Sabilil Huda Candi adalah integrasi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan nilai-nilai Islam, sehingga terbentuk juga Profil Pelajar Rahmatan Lil ‘Alamin.
Tema proyek yang telah dilaksanakan antara lain:
-
“Gaya Hidup Berkelanjutan” dengan kegiatan eco-school dan bank sampah.
-
“Kearifan Lokal” dengan mengenal budaya Sidoarjo dan tradisi islami setempat.
-
“Kewirausahaan” melalui bazar mini siswa dengan produk hasil kreativitas sendiri.
Peran Guru dan Orang Tua
Guru berperan sebagai fasilitator dan motivator yang menciptakan suasana belajar menyenangkan. Sementara itu, orang tua dilibatkan melalui kegiatan parenting, kolaborasi proyek, dan komunikasi rutin, sehingga pendidikan karakter dan akademik dapat berjalan seimbang di rumah maupun di sekolah.
Penutup
Melalui penerapan metode pembelajaran Kurikulum Merdeka, SD Islam Sabilil Huda Candi berkomitmen untuk mencetak generasi yang cerdas, beriman, berakhlak mulia, dan berdaya saing global. Sekolah ini terus berinovasi menghadirkan pembelajaran yang bermakna, menyenangkan, serta relevan dengan perkembangan zaman tanpa meninggalkan nilai-nilai keislaman.
Share to :
SD Islam Sabilil Huda